Rossi Tak Lupa Cara Membalap, tapi Harus Berubah
AFP/SAEED KHAN Pebalap Yamaha, Valentino Rossi, dalam uji coba resmi pra-musim MotoGP 2013 di Sirkuit Sepang, Malaysia, Kamis (7/2/2013).
KOMPAS.com - MotoGP musim 2013 bakal kembali bergeliat setelah Valentino Rossi kompetitif lagi bersama tim "baru", Yamaha. Akan tetapi, muncul pertanyaan baru menjelang berlangsungnya kompetisi tersebut, apakah Rossi mampu beradaptasi dengan gaya baru yang sempurna dari Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, serta pebalap yang sudah pensiun akhir 2012, Casey Stoner, yang mendominasi MotoGP dalam dua tahun terakhir.
Tak dapat dipungkiri, Rossi mengalami krisis kemenangan dalam dua musim terakhir bersama Ducati. Tetapi menjelang tahun ke-17 kariernya di grand prix, "The Doctor" mulai memperlihatkan tanda-tanda kebangkitan karena kompetitif sejak awal uji coba resmi pra-musim di Sirkuit Sepang, Malaysia, 5-7 Februari lalu. Tes itu merupakan kali pertama Rossi mencoba YZR-M1 di trek kering sejak meninggalkan Yamaha akhir 2010.
"Saya cukup yakin, setelah mengalami dua musim buruk, saya
tidak melupakan bagaimana menunggang motor. Tetapi dalam dua tahun
terakhir, cara membalap sudah mengalami banyak perubahan, terutama
elektronik dan ban," terang Rossi, seperti dikutip dari Crash.net, Selasa (19/2/2013).
"Cara membalap para pebalap top - Stoner, Pedrosa dan Lorenzo - sangat berbeda dibandingkan dengan 2008 dan 2009 (ketika Rossi menjadi juara dunia). Jadi saya harus banyak berubah dan saya tak tahu apakah bisa melakukannya.
"Sekarang, setelah uji coba pertama, saya merasa sangat percaya diri karena dengan M1 jika saya mencoba memodifikasi sesuatu, memberikan hasil - dengan gaya balapku. Sayang, dalam dua tahun terakhir, tidak pernah."
Menyinggung lebih jauh mengenai kekecewaan selama bersama Ducati, Rossi - seorang juara dunia bersama mesin Aprilia, Honda dan Yamaha - tak mau memberikan banyak alasan. Dia hanya mengatakan dirinya tak cocok dengan Ducati.
"Saya tidak melanjutkan kerja dengan Ducati karena saya yakin Ducati bukan motorku. Ini merupakan alasan utama," ujar peraih tujuh gelar juara dunia MotoGP ini.
"Saya memenangi hampir semua tantangan dalam karierku, kecuali Ducati. Lagi pula, jika saya bertahan dengan Yamaha (pada 2011), mungkin sekarang saya merasa lebih lelah. Setelah dua tahun ini, saya merasa lebih muda dan lebih termotivasi."
Dalam tiga haru uji coba resmi pra-musim di Malaysia itu, hasil terbaik Rossi adalah di urutan ketiga, yang diraih pada hari terakhir. Dia terpaut 0,442 detik dari pebalap Repsol Honda, Pedrosa, yang menguasai tiga hari itu, serta tertinggal 0,113 detik dari rekan setim yang merupakan juara bertahan, Lorenzo.
Meskipun selalu kalah dari dua pebalap Spanyol itu, yang diakui memiliki level tinggi dan sedang dalam performa terbaik dalam karier mereka, Rossi tetap bersemangat untuk bisa kompetitif lagi.
"Saya tahu akan sangat sulit tahun ini, tetapi saya bisa memulai kejuaraan dengan target bertarung dengan Lorenzo dan Pedrosa. Motivasiku 1.000 kali lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, di mana anda tahu hanya bisa bertarung untuk posisi keenam."
sumber.
AFP/SAEED KHAN Pebalap Yamaha, Valentino Rossi, dalam uji coba resmi pra-musim MotoGP 2013 di Sirkuit Sepang, Malaysia, Kamis (7/2/2013).
KOMPAS.com - MotoGP musim 2013 bakal kembali bergeliat setelah Valentino Rossi kompetitif lagi bersama tim "baru", Yamaha. Akan tetapi, muncul pertanyaan baru menjelang berlangsungnya kompetisi tersebut, apakah Rossi mampu beradaptasi dengan gaya baru yang sempurna dari Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa, serta pebalap yang sudah pensiun akhir 2012, Casey Stoner, yang mendominasi MotoGP dalam dua tahun terakhir.
Tak dapat dipungkiri, Rossi mengalami krisis kemenangan dalam dua musim terakhir bersama Ducati. Tetapi menjelang tahun ke-17 kariernya di grand prix, "The Doctor" mulai memperlihatkan tanda-tanda kebangkitan karena kompetitif sejak awal uji coba resmi pra-musim di Sirkuit Sepang, Malaysia, 5-7 Februari lalu. Tes itu merupakan kali pertama Rossi mencoba YZR-M1 di trek kering sejak meninggalkan Yamaha akhir 2010.
Saya cukup yakin, setelah mengalami dua musim buruk, saya tidak
melupakan bagaimana menunggang motor. Tetapi dalam dua tahun terakhir,
cara membalap sudah mengalami banyak perubahan, terutama elektronik dan
ban.
-- Valentino Rossi
"Cara membalap para pebalap top - Stoner, Pedrosa dan Lorenzo - sangat berbeda dibandingkan dengan 2008 dan 2009 (ketika Rossi menjadi juara dunia). Jadi saya harus banyak berubah dan saya tak tahu apakah bisa melakukannya.
"Sekarang, setelah uji coba pertama, saya merasa sangat percaya diri karena dengan M1 jika saya mencoba memodifikasi sesuatu, memberikan hasil - dengan gaya balapku. Sayang, dalam dua tahun terakhir, tidak pernah."
Menyinggung lebih jauh mengenai kekecewaan selama bersama Ducati, Rossi - seorang juara dunia bersama mesin Aprilia, Honda dan Yamaha - tak mau memberikan banyak alasan. Dia hanya mengatakan dirinya tak cocok dengan Ducati.
"Saya tidak melanjutkan kerja dengan Ducati karena saya yakin Ducati bukan motorku. Ini merupakan alasan utama," ujar peraih tujuh gelar juara dunia MotoGP ini.
"Saya memenangi hampir semua tantangan dalam karierku, kecuali Ducati. Lagi pula, jika saya bertahan dengan Yamaha (pada 2011), mungkin sekarang saya merasa lebih lelah. Setelah dua tahun ini, saya merasa lebih muda dan lebih termotivasi."
Dalam tiga haru uji coba resmi pra-musim di Malaysia itu, hasil terbaik Rossi adalah di urutan ketiga, yang diraih pada hari terakhir. Dia terpaut 0,442 detik dari pebalap Repsol Honda, Pedrosa, yang menguasai tiga hari itu, serta tertinggal 0,113 detik dari rekan setim yang merupakan juara bertahan, Lorenzo.
Meskipun selalu kalah dari dua pebalap Spanyol itu, yang diakui memiliki level tinggi dan sedang dalam performa terbaik dalam karier mereka, Rossi tetap bersemangat untuk bisa kompetitif lagi.
"Saya tahu akan sangat sulit tahun ini, tetapi saya bisa memulai kejuaraan dengan target bertarung dengan Lorenzo dan Pedrosa. Motivasiku 1.000 kali lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, di mana anda tahu hanya bisa bertarung untuk posisi keenam."
sumber.